Home Post Tindak Lanjut Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

Tindak Lanjut Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

by swarakaltara

Agustus merupakan bulan penuh perjuangan, bulan penuh kenangan atas dimerdekakannya Indonesia oleh para pahlawan pejuang kemerdekaan bangsa. Peristiwa ini menandai terbebasnya Indonesia dari belenggu penjajahan yang selama ini menggerogoti rakyat Indonesia. Tepat 74 tahun yang lalu bangsa Indonesia mengalami transisi paling berharga dalam sejarah bangsa, momen memproklamasikan kemerdekaan bumi pertiwi secara tegas dan lantang digaungkan tepat pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945.

Terlepas dari itu semua, para pejuang kemerdekaan telah menunaikan tugasnya dengan sangat baik, tinggalah kita sekarang menghadapi era globalisasi yang menuntut bangsa Indonesia membebaskan diri dari berbagai permasalahan serta menuntaskan berbagai tantangan demi kemerdekaan bangsa yang sejahtera dengan hakiki.

Tak lupa pula, setiap bulan Agustus tepatnya sebelum hari kemerdekaan bangsa Indonesia, pemimpin bangsa akan selalu memberi pidato kenegaraan yang berisi tentang nasehat, penggambaran masalah kebangsaan yang sedang dihadapi, arahan kepada pemerintah untuk segera berbenah menghadapi persaingan global, dan banyak hal lainnya yang akan disinggung oleh pemimpin bangsa yakninya Presiden Republik Indonesia.

Pada kesempatan beberapa waktu yang lalu, Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo menyampaikan arahan berupa amanat dan nasehat kebangsaan sewaktu memberi pidato kebangsaan di depan anggota dewan, pejabat-pejabat negara, tokoh-tokoh negara serta masyarakat yang ikut menghadiri bertempat di kompleks Gedung MPR/DPR/DPD RI tepat sehari sebelum hari kemerdekaan.

Dalam pidatonya, Presiden menyinggung banyak hal tentang permasalahan yang sedang dihadapi oleh pemerintah, terutama terkait permasalahan ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kemudian Presiden juga menegaskan bahwa pembangunan yang dilakukan haruslah bersifat Indonesia sentris dengan merata dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote. Dalam menggambarkan hal tersebut Presiden juga mengajak pejabat-pejabat pemerintahan, para kepala daerah dan stakeholders terkait untuk ikut aktif di dalam membawa perubahan yang berorientasikan kemajuan serta menghadapi keterbukaan zaman dengan kewaspadaan terhadap paham-paham ataupun ideologi yang mengancam ideologi bangsa.

Presiden juga menyebut bahwasanya sumber daya manusia adalah kunci penting dari kemajuan kehidupan berbangsa, dimana SDM-SDM yang ada diharapkan mampu menciptakan inovasi demi inovasi yang disruptif yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang, yang unggul secara prestasi, bekerja keras dan berdedikasi kepada negeri. SDM yang hebat adalah cermin dari bangsa yang kuat, demikianlah kira-kira penggambaran betapa pentingnya peningkatan kualitas SDM yang dimiliki Indonesia saat ini, senada dengan hal tersebut, peran keluarga sebagai lembaga pendidikan yang sentral dalam mendidik dan menumbuh kembangkan anak-anak bangsa merupakan tonggak awal peningkatan kualitas SDM melalui terdidiknya anak-anak Indonesia, baik terdidik dalam meraih prestasi, mampu untuk berpikir kritis serta terus melakukan peningkatan kemampuan vokasional yang akan sangat dibutuhkan pasar saat sekarang ini.

Lanjutnya, terkait dengan pengelolaan sumber daya alam, Presiden berpesan kepada pemerintah yang di dalamnya terdapat BUMN maupun pengusaha-pengusaha untuk tidak hanya bermain di pasar dalam negeri saja, namun harus berani untuk melakukan ekspansi dengan membanjiri pasar regional maupun global, from local to global pada semua sektor-sektor industri. Karena dengan kayanya hasil perut bumi Indonesia sudah sepantasnya kita mampu untuk bisa bermain pada kelas dunia global bersaing dengan negara-negara maju yang nantinya juga akan berdampak kepada ekosistem ekonomi Indonesia yang semakin sejahtera.

Selaras dengan perkembangan pesat secara global yang terjadi saat ini, Presiden juga mengharapkan agar instansi-instansi pemerintahan tidak lagi mempermasalahkan tentang formalitas regulasi-regulasi yang malah menyulitkan masyarakat maupun investor-investor, dimana harus dilakukannya deregulasi penyederhanaan dan terus melakukan debirokratisasi penyederhanaan kerja, penyederhanaan proses yang berorientasi pada pelayanan. Juga kepada jajaran eksekutif, Presiden menegaskan kembali untuk melakukan efisiensi, seperti studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri, padahal informasi yang dibutuhkan bisa diperoleh melalui smartphone kita. Tidak sampai disitu, Presiden menghimbau bahwa penegakan hukum dan HAM juga harus diubah termasuk disitu kinerja pemberantasan korupsi. Terakhir Presiden Jokowi mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan sebagai bentuk representasi kemajuan bangsa Indonesia secara merata dan hidup untuk selama-lamanya.

 

Berpandangan Kedepan

Lantas dari itu apa yang seharusnya diamanatkan Presiden sudah semestinya kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Bagaimanapun proses untuk progres kemajuan yang diutarakan oleh Presiden adalah bentuk tugas dan mandat yang harus dilakukan secara bersama-sama. Dinana momentum kemerdekaan ini diharapkan mampu menjadi peluang bagi tumbuhnya inovasi generasi muda yang ikut aktif berpartisipasi dengan mengeluarkan ide-ide inovatif untuk kemudian diimplementasikan secara langsung.

Berulang kali pada kesempatan pidato kenegaraannya, Presiden mengatakan bahwasanya kita tidak cukup untuk lebih baik dari sebelumnya, kita harus lebih baik dari pada yang lainnya. Ini menandakan bahwa Indonesia harus segera bergerak cepat, membenahi segala permasalahan yang ada, mencarikan solusi yang tepat disertai tindakan untuk lebih tanggap terutama dalam halnya pemanfaatan penggunaan teknologi pada era revolusi jilid ke empat sekarang ini.

Manajemen, tata kelola, dan sistem yang baik harus dibangun untuk memudahkan jalannya kebijakan yang dibangun oleh pemerintah dan secara tidak langsung akan memberi pendidikan kepada SDM yang ada dalam mengelola tatanan perekonomian, sosial kemasyarakatan maupun politik kebangsaan secara matang. Sinkronikasi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan harmonisasi pada segala sektor dan bidang dalam bingkai kebersamaan yang dibersamai semangat gotong royong.

Pada bidang pertahanan keamanan, sebagai warga negara yang baik, setiap masyarakat wajib menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa yang menyatukan kebhinnekaan. Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang selaras menyatakan bahwa liberalisasi dan radikalisme adalah paham yang akan sangat mempengaruhi masyarakat . Memfilter segala macam budaya bersifat negatif seperti ini sudah selayaknya kita lakukan bersama sebagai bentuk tembok pembatas bagi masuknya pengaruh buruk pada generasi mendatang.

Menyoroti isi pidato kenegaraan Presiden tersebut, hal ini menandakan bahwa tongkat estafet kemajuan bangsa dan negara ada di tangan kita bersama-sama, mau diarahkan kemana negara adalah tugas kita bersama selaku warga negara. Hal inilah yang harus kita kejar dengan polarisasi yang rapi dan matang untuk menyongsong keterbukaan era digital saat sekarang  dan mengubah segala bentuk tantangan menjadi peluang. Sesuai isi pidato Presiden yang mengobarkan semangat kompetitif untuk Indonesia yang lebih maju dan berbenah, sudah sewajibnya dan harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun tetap harus mengutamakan kewaspadaan terhadap segala macam kemungkinan yang mengancam kedaulatan, persatuan dan kesatuan bangsa. Tujuannya tak lain tak bukan, hanya untuk mewujudkan visi Indonesia yang lebih maju dengan masyarakatnya dapat hidup berdikari dan harmonis sejalan dengan pemerintah. Sejarah telah membuktikan, Indonesia merdeka karena memiliki visi yang satu dan berpadu dengan kebersamaan. Maka dari itu tak lantas sikap dan semangat tersebut surut seiring perkembangan zaman, tetapi harus tetap kita kobarkan untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan unggul. (red/sk).

 

 

 

Nama Penulis : Viggo Pratama Putra

Jurusan/Universitas : Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara/ Universitas Negeri Padang

Jabatan : Wakil Presiden WPPSP ( Wadah Pejuang Penegak Solusi Politik) 2019/2020

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved