Home Post Partisipasi Pemuda Dalam Konstruksi Politik

Partisipasi Pemuda Dalam Konstruksi Politik

by swarakaltara

SWARAKALTARA.COM – Dewasa ini, era digitalisasi perkembangan teknologi yang pesat merambah semua aspek kehidupan, dan hal ini berpengaruh besar terhadap perkembangsan suatu bangsa dan negara. Negatifnya, jika bangsa Indonesia tidak siap dengan itu maka bersiap-siaplah tetap menjadi bangsa yang terbelakang dan monoton dalam hal kemajuan. Positifnya, jika bangsa Indonesia mampu mencetak kader-kader terbaik untuk menjadi tonggak estafet utama dengan memanfaatkan perkembangan era digitalisasi ini, niscaya angin segar kemajuan akan menghampiri bangsa Indonesia.

Pada aspek perkembangan ini, terutama pencanangan era revolusi industri 4.0, sosok peranan pemuda yang responsif dan peka terhadap perubahan merupakan modal awal untuk kemudian dapat dipahami sebagai bentuk tuntutan untuk terus maju pada perkembangannya. Termasuk peranan yang penting sebagai sosok penerus bangsa yang akan mengisi peran-peran penting dalam lingkup bangsa dan negara,  yang di dalamnya ada sistem pemerintahan, aparatur negara, dan sistem perpolitikan di Indonesia. Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno, yang intinya 10 orang pemuda akan jauh lebih baik kinerjanya untuk merubah dunia dari pada 10.000 orang tua.

Wujud kekuatan potensial pemuda mengubah wajah bangsa untuk jauh lebih baik dan dinamis merupakan tujuan mulia yang wajib dipersiapkan segala macam bentuk aspek pendukungnya mulai dari penanaman dasar-dasar nilai pancasila hingga pematangan diri dalam aspek ilmu pengetahuan yang luas agar tercipta sistem politik bersih dan cerdas yang dapat digagas oleh pemuda dalam pencapaiannya. Kesadaran pemuda akan pentingnya demokrasi sekarang ini menunjukkan angka yang cukup tinggi, ini dapat dilihat dari bagaimana peran dan keikutsertaan pemuda yang terjun ke dalam dunia perpolitikan. Karena pada dasarnya, kualitas pemuda adalah inventaris utama yang sangat penting bagi bangsa dan negara sebagai pemenuhan tuntutan politik dalam lingkungan pesat dan tumbuh kembangnya globalisasi yang kian tak terelakan.

Dengan melihat kembali terhadap refleksi perpolitikan tanah air sekarang ini, gradasi perbaikan moralitas etika berpolitik seakan jauh menurun dan cenderung memburuk. Cara-cara berpolitik yang dilakukan secara tidak sehat seringkali melahirkan sikap kepemimpinan pragmatis bahkan opurtunis yang hanya mengandalkan sisi pencitraan dan jauh dari sikap idealisme terhadap kebenaran. Cara seperti ini seakan menodai tujuan mulia politik sebagai segmentasi pionir utama bangsa untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan mendorong kemajuan dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya menjadi lebih baik sesuai dengan kaidah dasar pancasila. Proyeksi ini semata-mata hanya akan menjadi angan-angan semata jika konflik internal kebangsaan maupun penyakit-penyakit dunia perpolitikan tidak segera untuk diatasi.

Pada saat yang sama, kita lihat sekarang perpolitikan justru kebanyakan diisi oleh pihak-pihak yang cenderung mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompoknya ketimbang membela kepentingan rakyat banyak. Sikap opurtunis dibuktikan melalui tindakan pidana korupsi yang banyak menjerat tokoh-tokoh birokrat politik di tanah air. Miris sekali kalau kita memperhatikan dengan seksama cara-cara kotor berpolitik yang banyak ditunjukkan oleh beberapa pihak yang tidak bisa bertanggung jawab tersebut. Penulis mengira, tidak ada cara lain kecuali dengan cara ikut langsung terjun dan terlibat di dunia perpolitikan, namun dengan prasyarat, pematangan diri dalam setiap jiwa individu terhadap konsekuensi nyata untuk mengubah sistem perpolitikan yang kotor dan bersikap optimis berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran harus kembali diprioritaskan.

Manifestasi dari bentuk sikap optimisme dan semangat tersebut harus diawali dari gerakan perubahan yang digalakkan dan dipelopori oleh kaum pemuda dengan menyalurkan aspirasi akan hak-hak politiknya. Dan momentum politik sehendaknya dijadikan jalan terbaik untuk menciptakan stimulus pembangunan politik yang lebih beradab di negeri ini. Masuk ke dalam lingkungan organisasi sosial kemasyarakatan maupun politik adalah cara-cara mengembangkan hak-hak politik pemuda yang turut serta mewujudkan perubahan kepada arah yang lebih baik dan mengharapkan perubahan serta perbaikan bersifat solutif terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dengan menjadikan sosok-sosok anak muda sebagai pilar utama jalannya demokrasi yang hakiki.

Kemampuan pemuda Indonesia tidak dapat diremehkan begitu saja, karena dalam perjalanan bangsa Indonesia, tidak satupun arah gerakan perubahan bangsa yang dilakukan tanpa peran keikutsertaan pemuda maupun mahasiswa Indonesia. Karena pemuda lah yang memiliki sikap kritis terhadap problematika kebijakan-kebijakan pemerintah dan memandang keadilan sebagai entitas tertinggi yang harus dijunjung tinggi pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Agent of change dan social control yang selama ini disematkan ke dalam pemikiran maupun pergerakan pemuda seakan menjadi jalur akomodir terbukanya gerbang awal perubahan dalam politik tanah air.

Keuntungan besar dan sangat bermakna seperti itu sekiranya dapat dijadikan acuan sikap semangat optimis yang ditunjukkan pemuda milenials di Indonesia. Karena secara tidak langsung, negara dan warga masyarakat juga akan meraup keuntungan akan esensi dasar politik yang dijalankan sesuai hakikat dasar demokrasi dengan orientasi kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakya Indonesia pada sistem pemerintahan tersebut. Terlebih pada dasarnya, politik bukanlah soal siapa dan apa kapasitas yang ia miliki, tapi lebih dari itu, politik adalah tentang bagaimana sikap individu yang memiliki semangat kepedulian dan integritas yang tinggi bagi pemenuhan kebutuhan serta kesejahteraan rakyat dengan sebaik-baiknya. Dan sikap seperti itu yang harus ditanamkan pada diri setiap pemuda sebagai roda penggerak kemajuan bangsa.

Berbenah dan membangun tonggak fondasi yang kuat harus segera dilakukan pemuda. Eksistensi pemuda dan jalannya sistem perpolitikan saat ini harus dapat bergerak simultan dalam pencapaian tujuan utama serta perbaikan atas kesalahan sistem politik di era sekarang. Maka dari itu pemuda wajib untuk berkontribusi aktif serta mengawal jalannya demokrasi pada politik bangsa ini. Peranan pemuda yang condong imajinatif serta responsif sangatlah penting dalam mengantarkan kualitas politik ke atas standar kemajuan, karena kelangsungan proses dalam politik merupakan salah satu tolak ukur terpenting bagi kemajuan suatu bangsa dan negara kedepan. (red).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00