Home Post Tim Pemerhati Lingkungan Lakukan Penijauan di PT. BDMS Dan MA, Kadis LH : Kunjungan Ini Lebih Kepada Pembinaan

Tim Pemerhati Lingkungan Lakukan Penijauan di PT. BDMS Dan MA, Kadis LH : Kunjungan Ini Lebih Kepada Pembinaan

by swarakaltara

Malinau, SWARAKALTARA.COM – Menindaklanjuti hasil kesepakatan tertanggal 16 Agustus 2018 di Ruang Intulun Kantor Bupati Malinau diantaranya memberikan beberapa rekomendasi regulasi pengolahan limbah tambang yang harus di lakukan tiga (3) perusahaan  PT. Kayan Putra Utama Coal (KPUC), PT. Atha Marth Naha Kramo (AMNK), PT. Bara Dinamika Muda Sukses (BDMS) dan PT. Mitrabara Adiperdana (MA) yang bergerak dibidang tambang batubara.

Merupakan Inisiasi Asisten II Setkab Malinau Ernes Silvanus terhadap Rekomendasi Dinas Lingkungan Hidup Daerah Malinau (DLHD) yang terhimpun dalam tim Pemerhati Lingkungan, untuk melakukan peninjauan lapangan terkait rekomendasi yang sudah diberikan kepada ke tiga (3) perusahaan tersebut.

“Ini merupakan inisiasi Asisten II, sebelum Bupati Malinau melakukan peninjauan langsung maka kami (tim Pemerhati Lingkungan) terlebih dahulu turun kelapangan meninjau sejauh mana pengelolaan limbah yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut. apakah sudah sesuai dengan rekomendasi yang diberikan apa belum, sehingga kita punya bahan yang akan kita sampaikan ke pimpinan, ini loh kondisi dilapangan dan kebetulan PT. BDMS dan MA ini adalah kunjungan terakhir kita, ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau fren Tomy Lukas kepada SWARAKALTARA.COM, Rabu (26/9) di Area Konsesi PT.BDMS Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten Malinau Kalimantan Utara.”

Kunjungan ini menindak lajuti hasil rekomendasi yang kami sudah sampaikan, namun sebelum kunjungan ini juga rutin dilakukan tim LH termasuk memberikan rekomendasi ke perusahaan – perusahaan.

Hasil dari rekomendasi yang sudah kami sampaikan, dan dari hasil lapangan telah kami lihat tadi, rata-rata hasil pengolahan limbah oleh perusahaan ini sudah cukup bagus hanya saja masih kurang maksimal, karena untuk menjadi kembali normal itu juga butuh waktu, namun progres sudah ada, tegasnya.

Kedepan saya berharap bagaimana pihak perusahaan dapat menambah settling pond untuk tangkapan – tangkapan air limpasan hujan, dan juga harus ada perlakuan pada settling pond kecil untuk tangkapan limpasan ini bukan hanya pengendapan namun ada perlakuan misalnya ada penawasan dan lian-lain. Kemudian pada outlet – outlet perlu dilakukan pembenahan supaya mempermudah petugas Pos Pantau dari DLH, ketika kondisi air baku tidak memenuhi standart untuk di buang petugas pos pantau bisa menutupnya.

“termasuk juga pihak perusahaan untuk segerah mereklamasi atau menutup area-area terbuka dengan soil, sehingga pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat, imbuhnya.”

Dengan adanya kunjungan seperti ini sangat efektif sekali, dilapangan banyak terjadi perkembangan, jadi kunjungan ini lebih kepada pembinaan termasuk dengan adanya FPPM yang juga turut membantu mempresure, sehingga terjadi senergi FPPM, Perusahaan dan Pemerintah, pungkas Fren Tomy.

Dilain tempat Kepala Teknis Tambang PT. BDMS dan MA, Dani Prastiadi kepada SWARAKALTARA.COM menjelaskan  yang kami pahami kunjungan tim ini di inisiasi saat pertemuan di Kantor Bupati (16/8) oleh Asisten II, dan menjadi masukan Asisten II bahwa tujuan akhir dari hasil meeting itu Bupati Malinau akan melkukan sidak ke lapangan, yang akhirnya Asisten II membentuk tim untuk melakukan kunjungan bergilir ke tiga perusahaan yang ada ini, dan kebetulan ini kunjungan yang ke tiga di BDMS dan MA.

Apa yang sudah kami lakukan mungkin masih ada juga kurangnya, dan kami berharap ada masukan – masukan dari tim pemerhati lingkungan dan kami sangat terbuka dengan itu. Suatu ide itu terkadang akan muncul dari eksternal, saya membayangkan bahwa orang luar itu akan lebih jeli melihat sesuatu dibanding orang dalam itu sendiri. Sehingga ide – ide itu sangat kami harapkan sebagai bentuk proses pembinaan dan pengawasan untuk lebih baik lagi buat kami, kata Dani.

Terkait teguran langsung di lapangan itu di settling pond CK yang merupakan settling pond untuk tangkapan limpasan air hujan, namun sebenarnya di settling pond CK kami sudah melakukan yang sifat nya progresif dan sporadis, karena setpond itu di fungsikan saat hujan saja jadi kita lebih cenderung mengobati limpasan hujan itu karena tidak terintegrasi seperti settling pond yang setiap saat berjalan.

Namun kita komit apa yang disampaikan oleh tim yang kami tangkap itu berbentuk bangunan infrastruktur yang memadai yaitu tempat penyimpanan tawas, titik penawasan termasuk pintu air yang bagus. Sebenarnya penawasan untuk setpond CK itu sudah kami lakukan hanya saja dari tampilan tidak meyakinkan, namun hal ini sudah kami diskusikan bersama tim perusahaan agar segerah di follow up, ucapnya. (ezi/sk).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00