NUNUKAN, SWARAKALTARA.COM – Bendera merah putih berukuran 65 x 25 meter dibentangkan di puncak tertinggi tempat keberadaan patok batas negara berada.
Patok 15 di pulau Sebatik berada di puncak bukit dengan medan lumayan menantang, terlebih hujan mengguyur dalam peringatan sumpah pemuda ke 91 kali ini.
Bupati Nunukan Hj.Asmin Laura Hafid, S.E M.M sebagai pembina upacara mengatakan, kibaran merah putih tersebut adalah perlambang dari nasionalisme di perbatasan yang tak pernah ada batas.
“Meski di perbatasan kita tetap NKRI, meski harus berjalan menanjak, becek penuh lumpur, tapi nasionalisme kita tak luntur,”ujarnya, Senin (28/10/2019).
Dalam prosesi upacara Sumpah Pemuda yang dipimpin Lettu Marinir Pujiono, Bupati Nunukan memberikan apresiasi terhadap para petugas yang mengibarkan bendera raksasa tersebut, mereka masing-masing, prajurit Satgas Pamtas RI – malaysia Yonif Raider 600 Modang, prajurit Satgas Marinir Ambalat XXIV Pos Bambangan, personel Polsek Sebatik Barat, personel Pos Pemadam Kebakaran Sebatik Barat, Federasi Panjat Tebing Indonesia Nunukan, Pramuka Peduli Nunukan, Kwaran Sebatik Barat dan Karang Taruna.
Karena berada di ketinggian bukit, petugas pembentangan secara perlahan – lahan menuruni tebing sambil membawa bendera, saling berkoordinasi satu sama lain, terjadi sedikit kendala dalam pembentangan ketika tali terlilit diantara bebatuan. Dengan kerjasama tim dan kesabaran, akhirnya bendera terbentang dengan sempurna menutupi tebing patok 15 dan bisa terlihat jelas dari pesisir pulau Nunukan.
Laura menambahkan, dengan Sumpah pemuda, semua orang mempunyai sebuah rasa dimana semua individu mengalami hal yang sama dan itu bisa menguatkan kita walaupun kita berbeda agama suku dan budaya namun semua dipersatukan dengan sebuah keragaman yang indah yang tidak didapatkan di negara lainnya.
“Sebagai apresiasi Pemkab Nunukan terhadap upaya pengibaran ini, tahun 2020 ada alokasi anggaran pembuatan tangga menuju patok 15,”kata laura. Sumb: KU(red).
