Home Post Belum Ada Laporan Pasien Covid-19 Sembuh Begini Penjelasan TGC Nunukan

Belum Ada Laporan Pasien Covid-19 Sembuh Begini Penjelasan TGC Nunukan

by swarakaltara

NUNUKAN, SWARAKALTARA.COM – Sudah satu bulan sejak ditemukan 4 pasien pertama di Nunukan Kalimantan Utara dikonfirmasi positif terinfeksi Corona Virus Disease 19, belum ada satupun laporan ada pasien sembuh dan keluar dari bangsal isolasi RSUD Nunukan.

Dari 122 kasus positif Covid-19 di Kalimantan Utara sebanyak 6 orang telah dinyatakan sembuh, masing-masing pasien dari Malinau 2 orang, Bulungan 2 orang, dan Tarakan 2 orang.

Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid -19 (TGC) Nunukan Aris Suyono mengatakan, pasien bisa dikatakan sembuh apabila pemeriksaan sample swab follow up dua kali berturut turut dinyatakan negatif, demikian pula untuk masa pemulihan tergantung antibody pasien, semakin lama masa pasien terpapar biasanya pengobatan akan semakin cepat dan sebaliknya.

‘’Sebagaimana pedoman revisi IV pencegahan dan penanganan Covid -19 dari Kemenkes,’’ujarnya, Minggu (03/05/2020).

Kondisi penanganan pasien yang tak kunjung ada kabar kesembuhan kemudian menjadi pertanyaan bagi banyak masyarakat, apakah metodenya kurang bagus atau system isolasinya yang tak memenuhi kriteria standar sebagaimana dipersyaratkan kementrian kesehatan RI?

Menjawab persoalan ini, Aris mengakui jika sementara ini RSUD Nunukan belum memiliki ruang isolasi khusus bertekanan negatif sebagai salah satu standar pemenuhan isolasi bagi pasien Covid-19.

Aturan terkait spesifikasi gedung sebagai tempat isolasi telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1204 Menkes SK 10 tahun 2004 tentang persaratan kesehatan lingkungan rumah sakit, yang mengatur persyaratan bangunan dan sebagainya.

Persyaratan bangunan dengan reisiko tinggi diatur juga dalam Permenkes 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi, termasuk aturan ruang persyaratan isolasi.

‘’Sesuai peraturan ini kita gunakan system kohort, penyakit sama dan persyaratan yang mendekati idealnya ruang isolasi bertekanan negatif,’’ jelasnya.

Yang dilakukan untuk mendekati ideal terhadap ruang isolasi pasien adalah, ruang isolasi RSUD Nunukan dibangun dengan ventilasi mekanik efektif, dengan pemasangan eksos dan menggunakan kipas angin.

Ini dikatakan sudah paling mendekati ideal sebagaimana diatur dalam Permenkes, pemakaian hepa filter untuk memberikan tekanan negatif tidak digunakan mengingat mahalnya harga dan biaya pemeliharaannya.

Menyoal system isolasi untuk balita yang mengidap Covid-19, Aris menjelaskan, isolasi dilakukan di gedung terpisah mengingat system imun bayi masih sangat rentan sehingga ditakutkan semakin terpapar.

‘’Kebetulan pedamping balitanya masuk kriteria OTG, jadi tidak masalah, sementara kita tempatkan di ruang Cempaka karena memang tidak ada ruang isolasi anak’’ jelasnya.

Aris menjelaskan saat ini, isolasi bagi pasien konfirmasi sudah dilakukan pemilahan agar supaya kondisi pasien yang dalam masa pemulihan bisa terus membaik, sejauh ini ada 9 orang pasien covid-19 yang dikatakan tidak mengalami perburukan kondisi dan akan segera dipindahkan ke gedung Puskesmas Binusan untuk karantina.

Ada 2 gedung dengan 3 ruang isolasi yang telah difungsikan, semuanya berada di bangunan belakang RSUD Nunukan, gedung isolasi berkapasitas 15 bed, gedung CTKI lantai I berkapasitas 15 bed, lantai II berkapasitas 18 bed dan rencanya ada 24 bed yang segera disiapkan di gedung Puskesmas Binusan.(KU).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00