Home Post Bupati Malinau Yansen TP Bagi Bingkisan ke Petugas Kebersihan Pertamanan Pemakaman dan Damkar

Bupati Malinau Yansen TP Bagi Bingkisan ke Petugas Kebersihan Pertamanan Pemakaman dan Damkar

by swarakaltara

MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Bupati Malinau membagikan bingkisan parcel kepada para petugas Pertamanan, Kebersihan, Petugas Pemakaman, dan petugas Damkar. Bingkisan parcel diserahkan kepada perwakilan masing-masing di halaman Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Malinau.

Sebagai Bupati, merupakan bentuk kepedulian saya pribadi kepada para petugas petugas tersebut disaat lebaran, kata Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si kepada awak media, Rabu (20/5/2020).

“ini merupakan budaya saya pribadi, sebagai Bupati saya memberi kepedulian kepada petugas pertamanan, kebersihan, petugas pemakaman, dan petugas damkar baik beragama Kristen, Muslim, Budha dan Hindu. Yang saya berikan ini merupakan tali asih berupa parcel disaat lebaran”.

Disituasi kali ini menjadi berbeda karena Covid-19, yang membatasi ruang gerak kita semua mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil bulanan kita sehingga pemberian parcel kali ini sekaligus untuk penanganan Covid-19 juga, ujarnya.

Saya berharap bisa meringankan sedikit beban mereka disaat mereka bekerja relatif berbeda dengan lainnya, karena petugas pertamanan, kebersihan, petugas pemakaman, dan petugas damkar berenti, maka kita akan mendapatkan resiko besar, ini terkadang diremehkan masayarakat. Bayangkan satu hari saja mereka tidak kerja kita akan mendapatkan persoalan sampah yang bertebaran dimana-mana.

Oleh sebabnya jangan sederhanakan petugas pertamanan, kebersihan, petugas pemakaman, dan petugas damkar, ini luar biasa. Jadi perhatian kita terhadap mereka kita ekstrakan, timpal Yansen TP.

Saya bersyukur ada lembaga-lembaga lain termasuk PKK dan beberapa perusahaan memberi bantuan dana CSR untuk mrmbantu penenagan pencegahan Covid-19 ini dan itu hal yang wajar.

Saya juga ingin menghimbau kepada masyarakat malinau, kita sudah mendekati puncak himbauan pemerintah soal pandemi ini, dimana darurat corona ini akan ditargetkan 29 Mei selesai, tetapi kita masih melihat fenomena dimana kondisi trend covid 19 ini masih naik walaupun disatu sisi kita sudah mampu menangani namun wajar kita tetap waspada. Persoalannya bukan berapa banyak yang sembuh, tetapi berapa besar ancaman yang ada, ini yang kita jaga.

Formatkan kepada keluarga, tetap punya standar untuk menjaga keshatan diri, kesehatan keluarga masyarakat sesuai dengan prosedur pemerintah. Gunakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan massa, jaga kesehatan, makan makanan yang sehat.

Satu harapan saya, karena kondisi corona ini menimbulkan efek besar dan ada Tiga efek dari corona ini, menyangkut masalah ekonomi kita, sosial kemasyarakatan, perspektif pembangunan kita berhenti. Pertama Sosial kemasyarakatan ini yang terpenting jangan sampai kita abaikan, tetap harus dijaga normal, jangan sampai kita mengabaikan sosial kemasyarakatan ini, artinya tata hubungan kita tetap harus dijaga normal, jangan sampai ada yang sakit kita kucilkan apalagi seolah-olah kita menganggap ini aib, ini jangan sampai terjadi.

Kedua ekonomi, kita perlu arif bijaksana, pengertiannya yang sakit itu bisa kita tangani dengan pola desa kita jadikan zona isolasi parsial dan ini kita lakukan ditempat kita yang mungkin tidak dilakukan ditempat lain dan terbukti sembuh, artinya kita tidak perlu takut dengan corona asalkan kita tetap jaga pola prilaku kita. Yang sehat tetap kerja dengan menjaga kesehatan.

Intinya, tolong taati tata cara protokol pemerintah, apapun intruksi pemerintah ikuti. Ekonomi harus jalan tetap bekerja sebagaimana adanya tetapi tetap dengan tatakrama, jaga komunikasi sosial dengan masyarakat, jangan sampai masalah corona ini menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kita baik dengan Tuhan dan dengan sesama harus kita jaga.

Menyangkut ibadah pemerintah melalui lintas agama sudah menghimbau supaya semua bijak untuk menyikapi situasi corona ini tidak bisa disederhanakan. Saya sangat memahami persaan hati setiap pemeluk agama, mereka mau mengikuti akidah aturan, tetapi persoalannya menjadi lain dikala kita menghadapi situasi seperti ini, marilah kita bijak.

Mari kita jaga kerukunan, jangan sampai kita mengabaikan kehidupan kita yang normal, kehidupan kita yang sehat, kehidupan kita yang harmonis ini. Jaga toleransi terutama bagi saudara kita yang beragama kristen, budha, hindu yang saat ini tidak berpuasa, berilah ruang suasana situasi kondusif untuk saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah puasa ini, terlebih kurang 4 hari lagi kita akan berlebaran Idul Fitri.

Termasuk nanti Sholat Id, saya sudah meminta MUI Malinau, tokoh-tokoh Agama dan Dewan Masjid supaya mendiskusikan hal itu sesuai dengan himbauan pemerintah, jangan menimbulkan pertentangan, jangan ada perselisihan. Inilah saatnya kita buktikan “jangan mendahulukan kelompok dan golongan”.

Mendahului Bupati Malinau Yansen TP ucapkan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat Malinau.(ezi).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved