Home Post Jelang Pilkada, Bupati Yansen TP : Ini Pertarungan Gagasan, Kenapa Harus Ada Permusuhan

Jelang Pilkada, Bupati Yansen TP : Ini Pertarungan Gagasan, Kenapa Harus Ada Permusuhan

by swarakaltara

MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menghimbau terkait keamana ketertiban masyarakat (Kamtibmas) terhadap pilihan pemimpin menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Sebagai Pimpinan Daerah saya mengaharapkan kita punya standar berfikir untuk memilih pemimpin, ada pegangan kita, ujar Yansen TP kepada awak media, Jumat (29/5/2020).

“Jujur saja pilkada dalam rangka memilih seorang pemimpin tentunya untuk kepentingan membangun, artinya format ini format yang baik. Yang menjalankan format itu juga tentu orang yang baik, nah sekarang stara baik itu juga sudah ada semua. Pertama kita orang beragama, standar orang yang beragama itu pastilah standar orang yang berucap kata, berfikir, bertindak dan berkelakuan baik. Kalau dia diluar itu berarti itukan tidak baik.

Kita ini bersaudara kenapa kita harus menciptakan suasana yang tidak sehat.

“Saya selalu sampaikan itu sejak awal sebagai Pimpinan Daerah waktu terlibat dalam pilkada dan politik. Saya menjauhkan diri dalam pemikiran permusuhan, walaupun ada pertarungan gagasan. Gagasan itu ketika tidak diterima rakyatnya itu sudah selesai, tidak usah diperpanjangkan ke pertarungan yang lain dalam artian tidak ada gunanya”.

Kalau bahasa saya, oh jagokan dia, kapan kau tunjukan sekarang atau nanti. Kalau bilangnya nanti berarti itu bukan pemimpin yang benar kalau sekarang berarti kita baik, pungkasnya.

Ini gambaran-gambaran yang menurut saya harus dipahami oleh masyarakat, kenapa? Karena kita ini bicara membangun.

Kalau membangun itu apa yang dibangun? Yang dibangun itu manusia yang sejahtera, sejahtera itu maknanya dunia akhirat. Kalau merugikan kalian sementara dicapai dengan cara benar, kalau begitu kenapa ada permusuhan, ada pertentangan apalagi ada dendam habis-habisan. Ini budaya yang tidak sehat. Mari kita buang jauh-jauh hal ini, apa yang didapat ketika kita berbeda?

Berdasarkan pengalaman saya, saya buktikan itu tidak perlu ada perlawanan, sekarang aman. Tetapi jika ada perlawanan kamu jual saya beli tentu akan kacau.

Saya berharap, pilkada bertujuan menciptakan seorang pemimpin yang baik, kemudian buktikan untuk membangun, membangun fisik dan non fisik. membangun fisik berarti membangun bangunan-bangunan dan sebagainya, membangun non fisik berarti membangun perasaan, hati dan fikran kita, persaudaraan, kerjasama kita. Kalau sudah demikian kenapa harus ada permusuhan?, timpal Yansen TP.

Pesan saya, pertama jaga kesatuan persatuan masyarakat, saling hormat-menghormati, harga menghargai, toleransi. Boleh kita berbeda karena gagasan yang kita perjuangkan, berbeda pendapat, karena memang tujuannya mempertarungkan gagasan. Siapa yang layak membangun malinau, dari apa? Tentu gagasannya.

Tetapi jangan dibawa dalam konteks hubungan sosial dan menghilangkan silaturahmi kita. Bagi saya ini merupakan petunjuk pertama, kalau orang tidak baik itu adalah orang yang menciptakan permusuhan. Kemudian membiarkan permusuhan, itu bukan seorang pemimpin.

“Tetapi kalau dari awal dia mengajak orang bersama-sama, mari bangun gagasan, mari pertaruhkan gagasan mana yang paling unggul menurut masyarakat”.

Oleh sebab itu jangan ada pertarungan yang sifatnya permusuhan, jangan pertarungan itu bersifat perselisihan, jangan pertarungan itu menyebabkan kehancuran.

Pilkada itu menciptakan suasana dinamis, suasana yang positif, kondusif, kebaikan bukan kehancuran. Memilih pemimpin membangun fisiknya untuk maju.(ezi).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00