Home Post Dua Kasus Baru COVID-19 di Nunukan, Satu Diantaranya Dokter di RSUD

Dua Kasus Baru COVID-19 di Nunukan, Satu Diantaranya Dokter di RSUD

by swarakaltara

NUNUKAN,  SWARAKALTARA. COM – Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengkonfirmasi dua kasus COVID-19, satu orang diantaranya merupakan tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Kabupaten Nunukan.

Nakes dengan kode pasien NNK 46 ini bernama IN berjenis kelamin perempuan berusia 42 tahun yang memiliki riwayat perjalanan ke Bone dan Makassar Sulawesi Selatan, dan kembali ke Nunukan sekitar 5 Juni 2020 lalu.

‘’Kita terima hasil PCR dari RSUD Tarakan, dari 3 sample yang kita kirimkan 29 Juli 2020, dua dinyatakan reaktif, salah satunya nakes di RSUD Nunukan,’’ujarnya, Selasa (04/08/2020).

Dengan hasil PCR dimaksud, Satgas COVID-19 Nunukan langsung melakukan Penyelidikan Epidemologi (PE), dari hasil tracing di RSUD Nunukan, didapati 3 nakes lain yang merupakan kontak erat dari IN.

Satgas juga terus melakukan tracing kepada puluhan pasien yang sempat ditanganinya di RSUD maupun di tempat praktek polinya.

‘’Kemungkinan jumlahnya akan banyak, karena selain di rumah sakit, ada juga tempat praktek poli yang dia buka,’’lanjutnya.

Selain IN ada pasien dengan kode NNK 47 berjenis kelamin laki-laki bernama JH (31) warga Gunung Bahagia kota Balikpapan Kalimantan Timur, JH tercatat sebagai pelaku perjalanan dari Balikpapan, Satgas menyatakan kasus ini merupakan kasus import bukan transmisi lokal.

JH datang ke Nunukan tepatnya ke kecamatan Sebatik Utara sekitar 11 Juli 2020, ia kemudian hendak kembali ke Balikpapan pada 24 Juli, dan melakukan rapid test dengan hasil reaktif, Satgas COVID-19 mengambil swab JH bersamaan dengan 3 pasien lain dan mengirimkannya ke RSUD Tarakan pada 29 Juli 2020.

Dengan adanya tambahan kasus baru, Kabupaten Nunukan kini memiliki tiga pasien konfirmasi positif COVID-19, padahal baru sepekan Satgas Covid-19 Nunukan mengumumkan bahwa zona resiko sebaran corona untuk kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia ini sudah berstatus hijau.

‘’Dengan demikian, zona resiko berubah menjadi kuning atau resiko rendah, semoga kasusnya tidak bertambah, patuhi protokol kesehatan dan kami minta agar masyarakat disiplin selama pandemi,’’katanya.(KU).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved