MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Tidak terasa, waktu pencoblosan dalam momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak kurang lebih satu bulan lagi.
Begitu pula Pilkada Malinau, akab bersamaan dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Ada tiga pasang Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Malinau.
Dan sampai saat ini, media sosial (Medsos) menjadi wadah ampuh bagi tim paslon untuk mengampanyekan jagoannya agar dapat menang di Pilkada Malinau.
Terlebih, pilkada saat ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, medsos semakin laris manis digunakan oleh masyarakat di Indonesia.
Pasalnya, menggunakan medsos tergolong cukup mudah dan murah. Selain itupula, pengaruh yang ditimbulkan cukup signifikan di tengah-tengah masyarakat.
Namun demikian, dalam menggunakan medsos juga harus dilakukan dengan bijak. Pasalnya, bisa saja medsos menjadi wadah untuk seseorang terjerat kasus hukum.
Untuk itu, Kapolres Malinau, AKBP Agus Nugraha mengimbau, kepada masyarakat agar bijaksana dalam ber-medsos. Terlebih dimasa Pilkada seperti sekarang ini.
“Kita juga meminta, agar masyarakat tidak terpengaruh atau ikut menyebarkan konten yang mengarah ujaran kebencian dan politisasi isu sara,”ujarnya.
Apalagi, disampaikan Agus, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini kampanye melalui media sosial merupakan salah satu cara efektif untuk memaksimalkan tahapan kampanye.
“Medsos, memang menjadi salah satu cara untuk berkampanye. Dan memang itu merupakan alternatif yang menjanjikan di tengah pandemi Covid-19. Tapi, penggunaan harus dengan bijak,” tegasnya.(ant).
