Home Post Pendidikan Karakter Remaja melalui Media Sosial Pada Masa Pandemi

Pendidikan Karakter Remaja melalui Media Sosial Pada Masa Pandemi

by swarakaltara

Oleh : Naziah Putri Sarza*)

 

Pandemi Covid-19 telah merubah semua tatanan kehidupan mayarakat.  Baik di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial. Perubahan ini juga  berdampak pada pembentukan karakter masyarakat terkhususnya remaja. Terlebih lagi saat ini ada berbagai permasalahan muncul yang disebabkan oleh gagalnya penanaman nilai karakter.  Contoh paling mudah dilihat akibat kegagalan itu misalnya tawuran di kalangan pelajar.  Rasa  toleransi antar mereka mulai berkurang.

Maka dari itu saat ini pun menjadi tantangan dalam pembentukan nilai karakter karena pendidikan karakter saat ini tidak dapat di lakukan secara langsung mmengingat masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19. Mengenai hal ini pemerintah membuat sebuah metode pembelajaran yang dilakukan melalui jaringan atau dikenal secara daring, yang melibatkan para remaja (pelajar), tenaga pendidik, orang tua dan lingkungan sekitarnya. Tentunya saat belajar secara daring akan menggunakan sebuah media massa dan lebih tepatnya media sosial sebagai alat berinteraksi.  Lingkungan media sosial juga  akan sangat mempengaruhi pembelajarannya.

Saat ini keberadaanmedia sosial tidak dapat dihindari lagi. Para pelajar    bahkan anak-anak akan sering terlibat dengan media sosial setiap hari. Tentunya hal ini akan dapat di manfaatkan dalam membentuk karakter. Seperti yang kita ketahui pengaruh media sosial sangatlah besar terhadap para penggunanya.  Maka dari itu pada topik kali ini saya akan membahas tentang bagaimana pendidikan  karakter melalui media sosial pada masa pandemi.

Pendidikan karakter adalah sebuah usaha manusia untuk menyempurnakan dirinya. Menurut  Kertajaya (2010)  karakter merupakan Kekhasan yang dimiliki oleh sebuah objek atau individu. Karakteristik asli yang berakar kepada kepribadian individu objek, juga mesin yang memberikan dorongan bagaimana cara menanggapi sesuatu, bertindak dan bertingkah laku. Dapat dikatakan bahwa karakter setiap individu itu berbeda.  Sedangkan pendidikan karakter maerupakan suatu cara mendidik yang dilakukan oleh manusia yang bertujuan untuk membantu manusia dalam menemukan karakter atau ciri khas suatu individu. Pendidikan karakter ini juga merupakan sebuah usaha untuk menanamkan karakter kepada setiap individu.

Di Indonesia pendidikan karakter telah lama di terapkan, bahkan sejak zaman Soekarno. Beliau telah berusaha untuk membentuk kepribadian dengan menggiatkan semangat pendidikan karakter. Hal ini bertujuan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter. (Wahyudi & Suprayitno, 2020)

Saat ini media sosial merupakan sebuah hal yang tidak asing lagi bagi para remaja, bahkan bagi anak anak sekalipun. Banyak dari mereka yang mampu menghabiskan waktu hanya dengan mnggunakan media sosial. Meskipun media sosial ini banyak memilki dampak negatif, namun hal ini tidak harus di hindari. Dapat kita lihat dalam kenyataannya, pengaruh positif pun dapat di salurkan oleh media sosial kepada para penggunanya. Pengguna media sosial akan berinteraksi dengan dunia luar dan orang orang dari berbagai macam daerah, bahkan negara. Oleh karena itu media sosial dapat di manfaatkan untuk membantu dalam pembentukan karakter remaja di Indonesia.

Pada masa pandemi covid-19 ini, pendidikan karakter remaja melalui media sosial sangatlah tepat untuk di lakukan mengingat bahwa saat ini masyarakat tidak dapat bergerak secara bebas, dan kegiatan di luar terbatas. Hal ini juga di lakukan di tingkat pendidikan. Sekolah di lakukan secara daring, dan pembelajaran di lakukan secara virtual melalui media sosial, atau media lainnya. Namun pada umumnya sekolah melakukan kegiatan beajar mengajar dengan memanfaatkan media sosial. Jadi media sosial inilah yang akan di manfaatkan oleh para guru, atau pendidik dalam menanamkan karakter terhadap siswa atau remaja. Tidak hanya guru atau pendidik, orang tua harus  ikut andil dalam membentuk karakter seorang anak, atau remaja. Guru dan orang tua akan bekerja sama dalam melakukan pendidikan karakter terhadap mereka.

Dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat penghubung pembentukan karakter remaja pada masa pandemi, haruslah di lakukan secara bijaksana dan membudaya yang sesuai dengan budaya Indonesia, yang dilandaskan melalui kerangka negara kesatuan. Sehingga pelaksanaan pendidikan karakter pada remaja ini sesuai yang diharapkan oleh bangsa dan negara. Agar dapat mempertahankan jati diri mereka sebagai anak bangsa.

Media sosial yang merupakan bagian media massa yang kedudukannya saat ini dapat dikatakan sebagai rumah pendidikan kedua setelah sekolah dapat menjangkau banyak masyarakat terkhususnya remaja. Media sosial memberikan fitur-fitur menarik dalam mencari perhatian penggunanya. Hal ini dapat dirasakan secara langsung oleh pengguna. Mereka akan lebih tertarik belajar kepada media online, terkhususnya media sosial.  Mereka akan termotivasi oleh para pengguna lainnya dalam mencari karakter mereka. Oleh karena itu  upaya dalam membangun karakter individu remaja, perlu lah prinsip prinsip dalam menanmakan nilai nilai karakter ini ditampilkan dalam media sosial dan ditayangkan.

Pada saat pandemi ini pendidikan karakter melalui media sosial sangatlah tepat dilakukan mengingat kondisi yang membuat masyarakat kesulitan dalam melakukan kegiatan di luar rumah. Terlebih lagi banyak  pengguna media sosial yang menjadikan media sosial sebagai sekolah kedua mereka. Para pengguna yang bebas berinteraksi dengan pengguana lainnya akan meningkatkan hubungan mereka dan mengurangi dampak perbedaan yang ada. Kemudian dengan banyaknya remaja yang menggunakan media sosial, dapat dimanfaatkan sebagai media pendidik penggunanya dengan cara menayangkan hal-hal yang bersifat membangun karakter masyarakat terkhususnya remaja melalui fitur-fitur menarik dari media sosial.***

Penulis mahasiswi semester 5

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved