MALINAU, SWARAKALTARA.COM—Kepala Dinas Pertanian Malinau, Afri ST mengungkapkan, pihaknya akan fokus memperhatikan komoditas-komoditas bahan pangan impor yang menjadi tumpuan permasalahan ekonomi di bidang pertanian. Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.
“Itu akan menjadi permasalahan nasional, jika semua itu tidak segera di selesaikan. Dan rata-rata permasalahan seperti itu ada di daerah,” ungkapnya kepada Swarakaltara.com, usai mengikuti Rakernas Pertanian 2021 yang dilaksanakan Kementerian Pertanian RI di Jakarta secara virtual.
Di daerah, lanjut, Afri ST Padan permasalahan masih banyaknya barang impor yang masuk. Penyebabnya, para petani di daerah tidak berminat menanam komoditas itu akibat harga yang belum jelas.
“Tadi sudah sempat di singgung bapak Presiden, kami sangat setuju sekali terhadap harga komoditas juga harus di atur,” ungkanya.
Komoditas beras si Malinau dikatakan Afri relatif stabil. Dinas Pertanian l ke depan akan fokus tingkatkan program beras daerah (Rasda) untuk kemandirian pangan. Ketahanan pangan melalui program Rasda itu untuk menjaga dan mendorong petani untuk berproduksi, salah satunya di sektor komoditas padi.
“Di Malinau, ketahanan pangan sampai ke tingkat rumah tangga untuk beras masih stabil hingga hari ini,” imbuhnya lagi.
Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian (Mentan) pada Rakernas kemarin mengatakan, di tahun ini pemerintah akan fokus memperkuat peran sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo, pada acara tersebut menyampaikan pengelolaan terkait ketahanan pangan harus betul-betul di seriusi secara detil. Terutama komoditas pertanian impor seperti kedelai, jagung, gula dan beras.
Jokowi menekan kan untuk komoditas impor harus segera di carikan design yang baik agar bisa di selesaikan.
Reporter : Abdul Gani
Editor. : Yunu WH