Home KaltaraMalinau Buka Akses Wilayah, Gubernur Kaltara Akan Fokuskan Pembangunan Infrastruktur di Perbatasan RI-Malaysia

Buka Akses Wilayah, Gubernur Kaltara Akan Fokuskan Pembangunan Infrastruktur di Perbatasan RI-Malaysia

by swarakaltara

MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Gubernur Zainal A. Paliwang didampingi Wagub Yansen TP, setelah mengunjungi wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Utara, ia mengungkapkan sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat di daerah.

“Kunjungan kami ke daerah ialah untuk memantau langsung, dan merasakan langsung apa yang dialami masyarakat perbatasan di Kaltara,” ujarnya, Sabtu (10/4/2021).

Sebagai pemimpin, kata Zainal, dia berkewajiban untuk memastikan dengan inderanya sendiri bagaimana pola kehidupan masyarakat.

Sebelumnya, Gubernur Zainal bersama Wakil Gubernur Kaltara, Yansen TP memantau progres pembangunan jalan antara dua kabupaten di perbatasan RI-Malaysia, yakni Kabupaten Malinau dan Nunukan.

Kunjungan ke Kabupaten Malinau dan Nunukan dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara tersebut, guna memantau persoalan yang dihadapi masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

Sebelum menuju ke Malinau, rombongan Gubernur Kaltara mengunjungi masyarakat perbatasan RI-Malaysia di kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

“Saya harus pastikan lewat mata saya sendiri bagaimana kehidupan masyarakat di sana. Dan memang, hasil pertemuan dengan tokoh masyarakat, masalah akses dan jalan yang paling utama,” katanya.

Gubernur Zainal menargetkan pembangunan jalan perbatasan, yakni ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Malinau dan Kecamatan Krayan, akan selesai di tahun 2023 mendatang.

Menurutnya, selain persoalan BBM, harga bahan bangunan dan kebutuhan lainnya kerap dikeluhkan masyarakat.

Hal tersebut diakibatkan belum tersedianya infrastruktur dan jalan, sehingga ongkos pengiriman ke wilayah tersebut menelan biaya yang sangat tinggi.

“Memang betul, harga barang sangat mahal. seperti untuk harga satu sak semen itu Rp 1,6 juta, kalau di kota-kota besar paling Rp 65 ribu,” ucapnya.

Menurut Zainal, program inovatif seperti BBM satu harga di wilayah perbatasan juga harus ditranformasikan ke dalam program lainnya, seperti bahan pokok dan kebutuhan mendasar lainnya.

Reporter : Abdul Gani

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved