MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk dengan kapasitas 1.375 Mega Watt, saat ini masih terus berjalan. Hari ini, Senin (12/4) telah dilakukan penandatanganan kontrak antara PT. Kayan Hydropower Nusantara dengan PT. PLN Enjiniring.
Plh. Bupati Malinau, Ernes Silvanus mengatakan, tadi telah kita saksikan penandatanganan kontrak PT. KHN dengan PT. PLNE secara virtual dan juga disaksikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara. Dari tahap ini, kita berharap pembangunan PLTA Mentarang Induk harus segera ditindak lanjuti.
“Terutama untuk persiapan pembangunan di Mentarang, agar segera ditindak lanjuti saat pelaksanaannya di lapangan,” tuturnya.
Ernes melanjutkan, terkait study kelayakan pembangunan PLTA Mentarang Induk sudah dilakukan dan tinggal nanti ada beberapa hal lagi yang harus dibenahi maupun dilengkapi kedepannya.
“Untuk hasil dari study kelayakannya bisa langsung ke pihak PT. KHN,” ujarnya.
Terkait dampak pembangunan PLTA yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar, Pemerintah Daerah dan pihak perusahaan juga sudah membahas untuk pemindahan tempat atau relokasi bagi masyarakat yang terdampak.
“Beberapa waktu lalu, kita telah tawarkan tempat dimana warga akan direlokasi, dan ternyata banyak warga yang ingin direlokasi ke arah Desa Paking,” jelas Ernes.
Hal ini juga masih akan terus dibahas, tambah Ernes, jika ada masyarakat ingin di relokasi ke tempat yang lebih baik, kita pasti akan carikan solusinya bersama-sama. Sehingga dari pihak Pemerintah Daerah dan pihak PT. KHN dapat mempersiapkan fasilitas tempat relokasi tersebut.
“Pelaksanaan relokasi juga pasti akan melewati beberapa tahapan, yakni kita harus mendata dengan baik masyarakat yang terdampak, dan juga sarana prasarana semua harus di inventarisir. Harapannya relokasi ini berjalan dengan baik, dan kehidupan masyarakat harus menjadi lebih baik kedepan,” pungkasnya.
Reporter : Abdul Gani
