MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Bupati Malinau, Wempi W Mawa angkat bicara soal penanganan bencana banjir yang sempat melanda Kabupaten Malinau, pada Minggu (29/1/2023) kemarin.
Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang sehingga membuat sungai meluap dan merendam sejumlah desa di 5 kecamatan, diantaranya Kecamatan Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Utara, wilayah Mentarang Hulu dan Kecamatan Mentarang.
Dampak dari bencana banjir tersebut diketahui membuat salah satu jembatan penghubung antar desa dari rangka baja (Bailey) di wilayah Long Semamu, Kecamatan Mentarang Hulu terseret banjir.
Saat dikonfirmasi, Bupati Malinau, Wempi W Mawa menyampaikan, bahwa banjir yang terjadi merupakan bencana alam yang kejadiannya berlangsung cepat.
Meski saat ini banjir di daerah rawan telah surut, namun menyisakan kerugian khususnya bagi wilayah di hulu sungai sebagai daerah yang paling terdampak.
“Jembatan penghubung antar desa di Semamu hanyut. Untuk di wilayah Hulu itu memang banjirnya besar, sehingga salah satu Jembatan (Bailey) di wilayah pedalaman Semamu ikut hanyut dan itu pasti membuat akses warga sangat terganggu,” ucap Bupati Wempi saat ditemui awak media, Senin (30/1/2023).
Dalam penanganannya, ia pun langsung mengintruksikan Dinas Terkait termasuk jajaran Camat untuk menginventarisir kerugian. Khususnya di hulu sungai, wilayah yang paling terdampak banjir.
“Kami sedang menginventarisir seluruh kerugian. Saya juga sudah perintahkan Camat Mentarang Hulu untuk mendata kerugian akibat hanyutnya jembatan penghubung itu, termasuk dari Dinas Sosial akan dilakukan langkah penanganan bersama untuk warga disana” katanya.
Ia menambahkan, inventarisir dan pendataan harus dilakukan secara riil di lapangan. “Baik itu kerugian rumah atau barang-barang yang hanyut itu akan didata. Kita sudah dapat gambarannya, dalam waktu dekat ini setelah hasilnya diterima, akan segera kita tindaklanjuti,” imbuhnya.
Reporter : Gani
