Nunukan – Hujan lebat yang mengguyur tak menyurutkan semangat dan antusisme para pendukung dan relawan dalam mendeklarasikan pasangan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Nunukan Kalimantan Utara 2021 – 2024.
Pasangan penantang yang mengusung tagline ‘’DAMAI’’ merangkul semua kalangan sebagai implementasi semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semua suku/etnies, komunitas, dan agama yang ada, diajak berjuang bersama untuk membangun Nunukan.
‘’Ayo Kita wujudkan perubahan, ini hanya bisa terjadi ketika kita semua berjuang bersama, kalau siap, mari kita bersama bekerja, kalau siap menuju perubahan, bicaralah yang lantang, sampaikan pesan perubahan dari DAMAI, pastikan semua koalisi dan relawan solid, pastikan suara rakyat bersama DAMAI yakinlah atas izin Tuhan, Nunukan baru akan terwujud,’’ujar H.Danni Iskandar dalam orasinya di rumah kediamannya jalan Cik Di Tiro (Porsas) Nunukan Timur, Sabtu (5/9/2020).
Dengan pola dan managemen baru ini, memungkinkan masyarakat bisa berpartisipasi secara aktif dalam melaksanakan pembangunan dari dan untuk diri mereka sendiri.
‘’Kita akan alokasikan Rp.150 juta untuk RT dan desa pertahun’’imbuhnya.
Dengan kebijakan ini, wewenang pemerintah Kecamatan diperluas dalam hal pengawasan, sehingga Pemerintah Kabupaten hanya berfungsi melakukan pendampingan tekhnis dan pemberdayaan kapasitas aparatur RT dan Desa, diharapkan langkah ini bakal menggerakkan roda perekonomian dari RT dan Desa.
Dani mengakui program ini bukan program baru yang belum diparaktekkan di kabupaten Nunukan, program inipun terbukti di Malinau dan sejumlah kabupaten lain, sehingga dengan fakta dan contoh yang ada, Nunukan akan berubah menjadi lebih baik dan masyarakat perlahan sejahtera.
Dalam hal pembangunan di tingkat RT dan Desa, Danni sudah berbuat jauh jauh hari, ia membangun banyak lapangan futsal untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olah raga, memprogramkan pemasangan lampu jalan swadaya di tiap RT, mempercantik pasar tradisional yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menguatkan program warung Kamtibmas, sebuah tempat sederhana sumber segala informasi dan solusi untuk pelajar yang kesulitan mengerjakan tugasnya di sekolah sekaligus gedung belajar mengajar yang diisi para relawan.
‘’Saya faham, merasakan dan mengalami sendiri bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil, kita terkadang kesulitan membawa hasil tani keluar kebun karena jalan tani rusak, ke depan jika Damai dipercaya memimpin Nunukan, kami programkan pengadaan eskavator tiap kecamatan, agar masyarakat tidak perlu menunggu, tidak harus bergantung dengan Pemerintah untuk memperbaiki jalan tani,’’katanya.(MK).