NUNUKAN, SWARAKALTARA.COM – Atlet panjat tebing Nunukan Kalimantan Utara Sabri terancam tak bisa ikut program training camp (TC) sebelum menghadapi PON 2020 Papua.
Hal ini dikarenakan Sabri merupakan salah satu atlet yang mendapat SK pengangkatan CPNS dari kementrian Pemuda dan Olahraga dan harus mengikuti prajabatan untuk pengangkatan resmi sebagai PNS.
Ketua KONI Nunukan Muhammad Thoyib mengatakan, Sabri harus mengikuti prajabatan yang tentunya tak bisa menjalani TC secara bersamaan.
“Kan sayang kalau gak ikut prajabatan, nanti batal jadi PNS,”ujar Thoyib, Kamis (12/03/2020).
Dengan demikian, program TC bisa saja diikuti Sabri namun tentu tidak maksimal itupun setelah diklat prajabatan selesai diikuti.
Tidak ikutnya atlet dalam program TC tentu menjadi kerugian si atlet karena banyak bekal dan penguatan mental jelang bertanding yang tak didapat akibat absen.
“Semoga masih bisa ikut, idealnya TC kan 3 sampai 4 bulan, PON 2020 di bulan Oktober, masih sempat ikut itu,”lanjutnya.
KONI Nunukan mengaku cukup kesulitan dalam mengembangkan ataupun membantu perform atlet mengingat dana alokasi APBD 2020 belum dicairkan.
Pemkab Nunukan menyetujui pencairan di angka Rp.1,8 miliar, sayangnya sampai hari ini anggaran tersebut belum cair.
“Tapi kalau untuk soal bonus atlet, itu sudah masuk dalam klausul SOP anggaran, dengan catatan sesuai kemampuan daerah, bonus dicairkan tahun 2021 karena kalau langsung dicairkan tahun ini, dana tidak mencukupi,”kata Thoyib.
Meski untuk PON Papua sepenuhnya ranah KONI Provinsi Kaltara, Thoyib berharap atlet Nunukan bisa memenuhi target juara layaknya PON sebelumnya, dimana Nunukan pada 2016 menempati ranking 5 dalam perolehan medali.
Sampai saat ini, ada 2 atlet Nunukan yang secara resmi telah masuk daftar peserta PON Papua 2020, masing-masing Sabri dari cabor panjat tebing dan Khoirul Adzan dari cabor Taekwondo.
“Kita menunggu surat resmi masuknya atlet menembak, Igusti Arinda Putri, jadi harapan kita ada 3 atlet Nunukan berlaga di PON 2020,”katanya. (KU).
