Sebanyak 20 Orang Jadi Sasaran Tracing dari Pasien Kluster Sukabumi

Juru bicara TGC Nunukan Aris Suyono mengatakan, 14 orang tersebut merupakan permulaan tracing, dimana mereka merupakan kontak erat, rencana ada sekitar 20 orang lagi yang dijadikan sasaran tracing.

‘’20 orang tersebut adalah penumpang speedboat rute Tarakan – Sebatik, mereka satu speed dengan pasien kluster Sukabumi Jawa Barat ini” ujarnya, Senin (04/04/2020).

Pasien berusia 44 tahun tersebut melakukan perjalanan ke Sukabumi dan sempat menetap lama, sebelum kembali ke Nunukan, langkah screening berupa rapid test diberlakukan oleh sejumlah tim medis, pertama pada 1 April 2020 dengan hasil positif, 14 April 2020 oleh tim medis Tarakan dengan hasil Negatif, dan 21 April 2020 oleh tim medis Nunukan dengan hasil positif. pasien inipun masuk daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) sejak kembali ke Nunukan atau pulau Sebatik pada 17 April 2020.

TGC Nunukan diberi peringatan untuk kluster Magetan.

Keberadaan kluster Sukabumi menambah daftar panjang dari sejumlah kluster yang telah ada, sejauh ini ada beberapa kluster yang tengah menjadi fokus perhatian TGC, masing-masing kluster Jamaah tabligh Gowa Sulawesi Selatan, kluster Temboro Magetan Jawa Timur, dan kluster Langap Malinau Kalimantan Utara, sementara itu TGC mencatat 1 kasus balita berusia 2 tahun yang mengidap Covid-19 tanpa diketahui asal usul sumber penularannya.

‘’Kita juga mendapat warning dari Dinkes Kaltara untuk kluster Temboro Magetan, karena di Tarakan ditemukan 1 orang positif dan di Bulungan 2 orang’’ katanya.

Saat ini di kabupaten Nunukan ada sekitar 25 orang yang merupakan kluster Temboro, TGC mengimbau agar mereka disiplin dalam melakukan karantina mandiri untuk memastikan rantai penularan virus corona benar-benar terputus.

‘’Kita jadwalkan melakukan rapid test kedua pada 7 dan 8 Mei nanti,’’ katanya.

Sampai hari ini jumlah kasus Covid-19 Nunukan Kalimantan Utara tercatat 36 pasien konfirmasi, 17 ODP, 91 OTG dan 2 PDP. (KU).