Home Post Memasuki Iklim Politik, Ini Pesan Bupati Malinau Yansen TP

Memasuki Iklim Politik, Ini Pesan Bupati Malinau Yansen TP

by swarakaltara

MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Dalam penyampaiannya pada Apel Gabungan, Selasa (2/6/2020), Bupati Malinau Dr. Yansen TP. M.Si mengatakan, memasuki iklim politik Aparatur Sipil Negara (ASN) fokus pada pekerjaan. Budaya-budaya lama kita buang, jangan justru petarungan politik ada ditingkat pegawai, jangan gerasak gerusuk kesana kesini melampaui batas kewajaran.

“Memang kita punya hak politik atau hak memilih, tapi yang berkaitan dengan tatanan politik formal supaya dihindari. Kita wujudkan semangat masyarakat untuk betul-betul terlibat didalam perpolitikan khusus Malinau dengan baik”.

Pilkada itu memilih seorang pemimpin yang baik keseluruhannya, baik pikirannya, baik hatinya dan baik kelakuannya, kenapa? Karena dia harus memimpin. Yang dipimpin bukan orang sembarangan, orang yang dipimpin punya tatanan-tatanan sosial kemasyarakatan yang mungkin lebih tinggi dari si pemimpin.

Oleh sebab itu, pemimpin harus punya kelebihan yang baik dipilih karena baiknya, pikirannya baik, hatinya baik perlakuannya baik, karena kita harus mewujudkan Malinau yang baik, mewujudkan semua daerah-daerah lain baik, mewujudkan Indonesia ini baik melalui mekanisme perpolitikan demokrasi pemilihan pilkada.

“Kenapa harus kita ciptakan permusuhan ? kenapa kita harus dendam kiri kanan sampai lupa saudara, lupa teman seolah-olah kita hidup dalam kebencian dalam dendam dan iri dengki”.

Tolong lepaskan dirimu dari masa lalu, “saya katakan cukup sampai disaya”. Kedepan Malinau harus aman, siapapun yang terpilih harus kita dukung karena lima tahun kita harus menikmati apa yang dikerjakannya, setelah itu silahkan kalau tidak sesuai dengan kebutuhan silahkan ada mekanismenya lagi, budayakan itu. Jangan karena Me, Ma, bapak, orang tua, kakak, saudara lalu kita habis-habisan tak karuan sikap kita menghancurkan.

“Saya harapkan tolong perhatikan baik-baik masalah ini, jangan hanya karena ambisi. Kalau pemimpin itu ambisi, itu pertama-tama tanda orang itu tidak tepat menjadi pemimpin. Kalau orang yang berambisi pasti akal-akalannya banyak, tetapi kalau orang tidak berambisi jelas arah pikirannya”.

Oleh sebab itu jika melihat saya, saya tidak pernah kendor dalam hal mewujudkan apa yang saya sudah pikirkan dan saya tekatkan untuk Malinau, saya tidak akan berhenti melakukan sampai detik terakhir saya melaksanakan tugas, karena kewajiban moral saya bukan karena kewajiban saya dipilih, kewajiban moral pertama saya siap menjadi Bupati yaitu membangun Malinau ini dan itu harus saya lakukan dengan apa saja dalam artian positif. Termasuk tidak membenci yang berbeda dengan saya, timpal Yansen TP.

Untuk itu lanjut Yansen TP, jangan sampai Pilkada Malinau justru menambah persoalan lagi, saya harapkan bersih hati jiwa pikiran kita, tindakan kita satu pilih pemimpin yang tepat untuk kepentingan Malinau bukan pemimpin yang cari-cari kepentingan dirinya dalam kepentingan masyarakat Malinau, tapi pemimpin yang membangun Malinau.

“Saya tidak punya beban moral menyampaikan ini karena saya tidak ikut lagi di pilkada malinau, tetapi kesadaran moral ini adalah sikap pribadi seorang pemimpin yang tidak hanya bertanggungjawab karena janji jabatan tapi betanggungjawab karena kewajaran moran saya sebagai pribadi yang siap memimpin Malinau menjalani sampai detik terakhir saya harus menyerahkan kepada siapa yang dipilih oleh rakyat dengan cara yang benar dan baik. Saya yakin kita siap melakukan itu kalau kita mencintai Malinau, ujarnya.

“Wujudkan suasana kondusif untuk Pilkada Malinau, mari kita ciptakan iklim yang enerjik, yang semangat bergairah bersatu padu membangun Malinau, tutupnya.(ezi).

Postingan Terkait

Tinggalkan Komentar

Kontak

© 2023 Swara Kaltara | All Rights Reserved