MALINAU, SWARAKALTARA.COM – Dunia Pendidikan mengalami perubahan sejak adanya pandemi Covid-19. Pembelajaran tatap muka antara guru dan murid diganti dengan pembelajaran secara daring.
Implementasi pembelajaran jarak jauh antara guru dan siswa dengan memanfaatkan jaringan internet terkadang memunculkan masalah tersendiri bagi tenaga pengajar dan peserta didik yang tinggal di wilayah dengan keterbatasan jaringan internet.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa didampingi Wakil Bupati Malinau Jakaria dan Kepala Dinas Pendidikan Fureng Elisa Mou, Senin (9/8) kemarin, mendengarkan aspirasi dari pelajar, guru dan komite sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau secara daring di tengah pandemi Covid-19 ini.
Dalam pertemuan secara virtual itu, Bupati Malinau mengakui saat ini jaringan 109 desa di 15 Kecamatan masih belum maksimal. Bahkan di beberapa titik perkotaan juga mengalami kendala.
“Pemerintah daerah terus berupaya mendorong agar pihak-pihak terkait seperti Telkomsel untuk lebih memaksimalkan jaringan, sehingga proses belajar anak-anak bisa berjalan,” ucapnya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya juga akan segera menyurati Pemerintah Pusat agar dapat memperhatikan daerah. Terutama persoalan jaringan.
Bahkan, pihaknya pada Jumat (6/8) lalu, bersama jajaran Bupati dan Walikota Provinsi Kalimantan Utara saat bertemu Panglima TNI dan Kapolri sudah menyampaikan kendala pembelajaran di masa pandemi saat ini adalah jaringan, dan itu berdampak terutama pada anak-anak didik didaerah.
Selain itu, Bupati Wempi juga mengungkapkan, saat ini dibutuhkan keterampilan dan keahlian tenaga pendidik dalam penerapan pembelajaran jarak jauh tersebut.
“Jadi di situasi pandemi ini, tidak hanya pelajar yang kita dorong untuk berinovasi dan cepat beradaptasi dengan teknologi, tapi tenaga pendidik pun dituntut mampu mengembangkan diri menguasai teknologi,” pungkasnya.
Reporter : Gani
