NUNUKAN, SWARAKALTARA.COM –Banjir bandang yang terjadi sejak awal 2021 di Sembakung-Nunukan telah menimbulkan berbagai kerugian materi. Banjir kiriman dari hulu Sungai Sembakung yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut berpotensi besar mengganggu kondisi ekonomi masyarakat.
Kasubsi Kedaruratan BPBD Nunukan Hasan mengatakan, sebanyak 661 KK dengan 2.752 jiwa terdampak, sebanyak 553 rumah terendam, dan 51 fasilitas umum, terdiri dari sekolah, pustu, fasilitas ibadah maupun perkantoran lumpuh total.
‘’Pantauan terakhir kami, ketinggian air sekitar 4,6 meter, paling parah ada di desa Tembelenu, air dalam rumah panggung mencapai 1 meter,’’ ujarnya, Senin (18/1).
BPBD belum menerima laporan perihal masyarakat yang mengungsi. Pengalaman masyarakat berhadapan dengan banjir rutin di wilayah tersebut membuat masyarakat hanya berlindung di atas pungkau atau para para, ejenis panggung yang dibuat tinggi dalam rumah.
Catatan BPBD, akibat banjir tersebut masyarakat mengalami kerugian cukup besar. Tercatat seluas 335 hektar sawah masyarakat terendam dan dipastikan gagal panen, sebanyak 211 ekor sapi dan 43 kambing tercatat terkena dampak banjir Sembakung.
Perubahan siklus pancaroba menjadi salah satu sebab luapan sungai yang merendam 8 desa di kecamatan langganan banjir tersebut. Yaitu, desa Butas Bagu, Labuk, Pagar, Tujung, Manuk Bungkul, Atap, Lubakan dan Tagul.
Reporter : Viq
Penyunting : Yunu WH